Bahagia itu sederhana, seperti belajar dari "OM TELOLET OM" :))

       Beberapa pekan belakangan ini, fenomena "Om Telolet Om" mulai dikenal oleh pengguna media sosial di Tanah Air. Entah apa yang memicu tren "Om Telolet Om" ini. Awalnya, "Om Telolet Om" hanyalah sebuah permintaan yang biasanya diteriakkan anak-anak di kawasan Jepara setiap bus besar lewat di hadapan mereka. Biasanya, tak hanya berteriak, ada pula yang sengaja menulis kalimat "Om Telolet Om" di kertas dan menunjukkannya pada sang pengemudi bus.  Setiap kali sang pengemudi mengabulkan permintaan mereka, maka suara klakson menggelegar dengan nada dan intonasi yang lucu.

Namun yang unik adalah ketika "Om Telolet Om" tak hanya dikenal di Tanah Air tapi juga hingga ke mancanegara. Bahkan beberapa musisi kelas dunia mulai mempertanyakan fenomena "Om Telolet Om". Nah, entah siapa yang memulai, Om Telolet Om mendadak dibicarakan oleh para artis luar negeri. Dj-dj ternama sekaliber DJ Snake, Zedd, Martin Garrix, The Chainsmokers, dan lain-lain, ikutan latah menyerukan Om Telolet Om.
DJ. Snake


DJ Snake bahkan tampaknya sudah menguasai trik "Om Telolet Om". Buktinya saat ia mengomentari sebuah foto yang diunggah Presiden AS Terpilih, Donald Trump. Selasa, 20 Desember, Trump mengunggah foto yang menunjukkan kebersamaannya dengan tim kampanye. Tiba-tiba, DJ Snake muncul dan berkomentar di foto tersebut, menyebut "Om Telolet Om".


Uniknya, Netizen Indonesia yang ingin Om Telolet Om menjadi trending topic, membanjiri akun Instagram artis dan Twitter dengan komentar Om Telolet Om. Bahkan, Presiden Barack Obama pun tak lepas dari spam komentar tersebut.


Fenomena ini sebenarnya menunjukkan kita bahwa ternyata bahagia itu mudah dan sangat sederhana, Anak-anak kampung di Jepara disana mengajarkan kita bahwa hanya dengan bermodal HP dan kemudian merekam suara lucu dari klakson bus saja bisa membuat mereka gembira. Hal lain yang membanggakan adalah ternyata fenomena ini menyebar luas, kita jadi terbawa untuk mengungkapkan dan betapa mudah membuat girang yang mendengarnya. 

Hanya saja hal yang harus kita ingat, kegiatan ini dilakukan biasanya di pinggir jalan tol, kegiatan ini sangat dekat dengan bahaya di lalu lintas, bisa membuat anak-anak berada dipinggir jalan yang cukup membahayakan, tetap awasi bersama. 

Apresiasi terbaik saya untuk anak-anak yang sebagai pencetus "om telolet om" .


Tidak ada komentar