Caraku Untuk Move Up, Tidak Sekedar Move On!

                 Hal yang harus kita antisipasi sejak pertama kali jatuh cinta adalah patah hati. Berusaha untuk menyembuhkan luka yang sedang menganga, hati yang retak-retak, air mata yang tak kunjung mentolerir luka dan suasana hati yang kelabu.  Orang bilang saat patah hati, kau harus Move on, tetapi ternyata move on takkan pernah cukup, ya! Kau harus Move up! Kenapa tidak cukup hanya move on? Guys, move on artinya kamu hanya berpindah di satu jalur horizontal dan ternyata berpindah di jalur horizontal Itu takkan cukup,  Kita harus meningkatan kadarnya dan mampu berpindah ke jalur yang lebih tinggi, maka kita harus move up. Move up artinya kita berpindah secara vertikal, seperti kita naik tangga satu langkah bisa membuat kita semakin keatas dan terus keatas ketempat yang lebih tinggi. Begitu pula saat kita mengatasi patah hati, kadang yang terasa saat itu kondisi yang membuat kita meremehkan diri sendiri, merasa paling buruk sedunia, pandangan hanya mengenang senang dan kemudian dilanjutkan dengan air mata. Maka, Move up membuat kita mampu lebih melihat kepada sisi yang positif, kita ingin memperbaiki diri besar-besaran agar naik tingkat ke arah lebih baik. 

Mungkin hanya segelintir orang yang belum pernah merasakan patah hati, atau ia pernah namun tak perlu siapapun tahu, walaupun kebanyakan orang akan mengatakan bahwa waktulah yang akan menyembuhkan luka tetapi waktu itulah yang harus kita gunakan untuk move up, berpindah ke arah vertikal dan memperbaiki diri, meyakinkan diri bahwa sebegitu luar biasa kita hanya akan didapat oleh orang yang luar biasa juga. Sehingga rasa-rasa negatif saat kita patah hati mulai beranjak pergi dan rasa ikhlaspun akan mulai mendamaikan diri. Gue juga pernah kok patah hati dan rasanya emang engga enak banget, gue merasa menjadi orang yang paling salah , menjelekkan diri dan menganggap bahwa banyak ketidakpantasan yang gue rasa untuk diri sendiri, betapa kasihan kan diri kita sendiri  dianggap begitu, bagaimana jika semesta marah? ah rasanya janganlah. Maka gue harus move up seperti ini :

1. Kita harus menghapus sementara semua tentang sipembuat patah hati, ya hanya sementara sampai kita damai dengan diri kita sendiri dan kemudian memafkan. 

Ya, bagaimana bisa kita move up, jika kita mengenang terus, mengamati, memandangi, mendramai semua tentang kisah kalian. itu takkan bisa membuat kita berpindah. Maka, hapuslah sementara nomernya, kenangannya, simpan semua dan cobalah untuk memulai semuanya dengan yakin bahwa kita harus berpindah secara bervertikal. 

2. Saatnya kita traveling sendiri, ambil cuti dan kita harus berangkat.

Patah hati adalah kesempatan terbaik untuk memulai traveling sendiri tanpa perlu kita beralasan, seperti engga punya waktu, menunggu momen tertentu atau tidak punya keberanian karena biasanya ada dia yang menemani. Traveling bila kita hayati, itu tidak hanya untuk sekedar jalan-jalan, tetapi kita akan menemukan persepsi baru, mensyukuri banyak hal, belajar pengetahuan baru dan bertemu dengan orang baru yang siapa tahu, saat kita mengenalnya sebentar saja dapat memberikan kita pengalaman tak terlupa. Traveling akan membuat kita belajar dewasa, menentukan apa yang harus kita lakukan sendiri dan meyakinkan bahwa kita bisa melakukan dengan keberanian yang kita punya. 

3.  Kita harus belajar menata emosi yang kita punya. 

Saat patah hati, sikap labil akan mendominasi. Kita hanya ingin melamun, galau, nangis, lihat apa-apa ingat dia, dan ingin kembali menghubunginya dan berharap, apakah hubungan kalian bisa diperbaiki lagi, ah Come on, guys! cara itu hanya mencederai niat awal kan? Maka, kembali ke pikiran tenang, dari situlah kita akan tahu bagaimana emosi kita sendiri, meledak-ledakah, mudah terpengaruh atau sensitif dll. Coba kita diam sejenak, diam dan tenangkan diri.  Momen itulah yang akan membuat kita mengenal emosi kita sehingga kemudian waktu akan membuat kita mudah mengontrolnya. 

4. Kita harus mencari hobi baru atau melanjutkan hobi yang tak bisa dijalankan saat bersamanya.

Mungkin saat kita bersamanya, kita menjadi melupakan hobi kita bahkan harus menekuni hobi yang sama dengan dia yang kita sendiri tahu bahwa itu sebenarnya engga kita suka sama sekali, tetapi demi dia bahagia kita melupakan hobi sendiri. Nah, inilah saatnya,  menekuni hobi baru dan kemudian kita akan temukan bahwa cara terbaik untuk melupakannya adalah menekuni hobi yang ternyata lebih bermanfaat banyak dan bermakna. Kita akan menyibukkan diri sendiri dan lambat laun menjadi berkembang lebih baik. Kita akan melupakannya, relasi dan hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih luas, dan kita sadar bahwa kita lebih baik.

5. Minta maaf sama Allah dan dekatkan diri kepada-NYA. 

Selama ini, kita akan tersadar bahwa kita telah banyak melupakan Allah, kita menomerduakan-Nya. Inilah saatnya untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dan memperbanyak waktu untuk "ngobrol" sama Allah dengan begitu ketenangan dan kedamaian akan mulai kita rasa, bahwa cinta terbaik dari Allah.


         Guys, move on itu mungkin cuma bisa menyembuhkan hati kita dan dapat membuat kita tersenyum kembali, tetapi itu saja tidak cukup, kita harus move up. Move up akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, berkembang kearah yang lebih hebat. Meratapi dan menggalaui semua luka itu perlu, tetapi yang harus kita ingat jangan lama-lama, kita harus berbenah dan membuktikan bahwa patah hati dari seseorang adalah teguran dari yang Maha Kuasa bahwa setiap hambanya tidak boleh menomerduakan-Nya dan jangan terlalu banyak berharap pada manusia. Berbenah membuat kita menjadi pribadi lebih tinggi yaitu dengan menaiki tangga keatas bukan hanya sekedar berjalan kesisi kiri atau kanan. 


:)
Thanks, Ririn :



Tidak ada komentar