Wisata di 8 Tempat Dalam 12 Jam di Kota Kediri, Jawa Timur


Jika anda ingin berkunjung ke Kediri, tetapi hanya memiliki waktu satu hari atau mungkin hanya 12 jam dan berkeinginan dapat mendatangi banyak tempat disana. Saya akan memberikan solusi nya. Satu hari ini anda dapat pergunakan untuk mengunjungi 8 tempat sekaligus. APAAAH?! MASA? Hahha. Ya benar sekali, 8 tempat dalam 12 jam. Tempat tersebut antara lain, Goa Selomangleng, Goa Maria poh sarang, Gereja Lourdes, Museum Airlangga, Tjoe hwie Kiong, Monumen Kediri Syu, Gereja merah, dan berakhir di Simpang Lima Gumul.

Tempat-tempat ini telah saya kunjungi dalam satu hari atau sebenarnya lebih tepatnya selama 12 jam. Setelah itu saya melanjutkan ke Blitar. Tetapi, menurut saya Kota Kediri ini kota yang sangat menyenangkan, ramah untuk wanita yang traveling sendirian, dan Kota ini bersih dan udaranya cukup sejuk.

Saat mampir ke tempat-tempat wisata Kediri, anda bisa sedikit berjalan kaki, naik becak, naik bus, atau sewa ojek yang sekaligus bisa jadi pemandu wisata buat anda. Perjalanan pertama saya mulai dari salah satu tempat yang menjadi situs sejarah di Kota ini yaitu, Goa Selomangleng. Menuju rute ini, saya menyewa ojek. Ya, saat itu pilihan yang terbaik adalah Ojek, karena apa? Karena saya datang ke Kediri pukul 10 pagi dan KOLT (angkutan pengangkut pedagang sayur) Sudah tidak ada, angkutan kota juga lama sekali dan taraaaaa… tukang ojek menawarkan jasa antar ke tempat-tempat yang saya inginkan dan beliau seakan juga menjadi guide. I think, why not? Let’s get started. Hhi :P

1.      Goa Selomangleng

Goa Selomangleng adalah sebuah situs sejarah peninggalan yang terletak di kaki gunung klothok. Goa ini dipercaya sebagai tempat pertamaan Dewi Klisuci yang merupakan putri mahkota raja Airlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya dan memutuskan untuk menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan melakukan tapabrata di Goa Selomangleng ini. Goa ini terkesan mistis namun unik. Lebih dalamnya mengenai Goa ini, kalian dapat klik disini.



2.      Museum Airlangga

Setelah puas menelisik Goa Selomangleng, kalian dapat berjalan kurang lebih 500 meter dari Goa Selomangleng. Museum Airlangga ini terdapat penyimpanan arca batu dan benda-benda peninggalan purbakala lainnya jaman kejayaan kerajaan Mataram Hindu. Konon, Nama Museum ini diambil dari nama raja Airlangga yang lahir di Bali pada tahun 990 dan meninggal pada tahun 1049. Raja Airlangga sendiri memiliki gelar yang cukup panjang yaitu Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.








3.      Goa Maria Poh sarang

Masih naik ojek, saya meminta sang bapak ojek mengantarkan saya ke salah satu Goa Maria yang sangat terkenal di Kediri, khususnya bagi yang berkepercayaan Kristiani. Goa maria Lourdes Pohsarang ini merupakan ssalah satu tempat ziarah agama Katholik yang berlokasi di Kompleks gereja pohsarang, desa Poh sarang, kecamatan Semen, Kediri. Kenapa disebut Lourdes? Sejarahnya , Goa Lourdes ini adalah replika Goa Maria Lourdes di Perancis namun ukurannya lebih kecil. Jika kalian datang ke tempat ini, kalian akan melihat patung Gua maria setinggi kurang lebih 20 Meter didalam goa, suasana disini sangat tenang dan damai. Banyak masyarakat yang datang kesini, selain untuk berwisata agama bagi kepercayaan Nasrani, tetapi dijadikan tempat wisata pula tempat untuk sekedar duduk dan menikmati tempat ini. Ya macam saya ini. Hhe



4.      Gereja Poh sarang
    
Setelah mampir ke Goa maria Puh sarang, tidak afdol jika tidak datang melihat keunikan dari gereja puh sarang yang masih berlokasi didekat Goa maria puh sarang. Jika kalian datang kesini, kalian dapat menikmati arsitektur gereja katholik yang dikatakan lebih kearah gaya Eropa kalsik. Gereja ini didesain dengan campuran gaya berbagai etnik yaitu perpaduan arsitektur Jawa, Hindhu, Budha, hingga arsitektur Tiongkok. Latar luar terlihat seperti stupa Candi Borobudur, menara nya juga berbentuk candi Buntar dan bagian atapnya lebih mirip rumah-rumah khas Jawa. Kalian dapat memasuki Gereja ini, selain untuk berdoa bagi kamu kaum nasrani, dapat pula hanya sekedar menikmati karya Manusia yang dituangkan dalam inspirasi asritektur gereja yang unik ini.

gue dan bahagia gue sendiri :)





(Bonus) Solat di Mesjid Agung Kediri dan makan siang di Alun-alun Kediri

Setelah menikmati jalan-jalan dengan menggunakan ojek (hhe) dan sedikit berjalan kaki ini. Kalian dapat kembali ke Jalan Dhoho. Kenapa Jalan Dhoho? Jalan Dhoho sendiri adalah salah satu jalan utama dengan banyak akses wisata yang dapat dikunjungi. Jalan Dhoho ini kalian dapat solat terlebih dahulu disalah satu Mesjid Agung Kota Kediri dan Mengisi tenaga kembali dengan makan siang/sore di alun-alun kota Kediri.


alun alun kediri 

Setelah sekiranya, tenaga kalian sudah pulih dan banyak energi yang tersisa untuk eskplorasi Kediri. Kalian dapat berjalan kaki. YA! JALAN KAKI. Udah gak naik ojek lagi. Kenapa udah gak naik ojek lagi? Karena, antara satu tempat ke tempat yang lain tidak terlalu jauh (bagi saya) dan inilah enaknya kota Kediri, jauh itu gak berasa. Soalnya udaranya bersih dan sejuk.

5.      Tjoe Hwie Kiong

Tjoe Hwie Kiong (THK) ini terletak di Jalan Yos Sudarso no. 14. THK ini merupakan KUIL yang dibangun di tepi sungai Brantas. Kuil ini konon menyimpan sejarah sendiri dalam mengawal pembangunan Kediri dari zaman colonial sampai sekarang. Kuil ini bisa dikatakan sebagai simbol dari masyarakat Kediri. Kuil ini menurut saya sangat manis dengan warna yang didominasi merah, merah muda, dan emas layaknya kuil pada umumnya. Kuil ini didesain cukup menarik sehingga terlihat luas dan elegan. Hal yang paling saya suka adalah banyaknya relief-relief yang mendominasi dinding di Kuil ini. Jika kalian datang ke Kediri, tidak ada salahnya datang melihat kuil Tjoe Hwie Kiong ini.





6.      Monumen Kediri Syu

Jika puas melihat Kuil THK , kalian dapat berjalan kaki kembali untuk dua tempat sekaligus ini yaitu Monumen Kediri Syu dan gereja merah. Bila kaki kalian tidak kuat (hhe) bisa menggunakan becak yang sering berada di pinggir jalan Yos Yudarso ini.

Monumen Kediri Syu, berada di sebuah bundaran kecil di Jalan Jaksa Agung Soeprapto. Monumen Kediri Syu ini berupa sebuah patung pria berukuran besar yang mengenakan seragam model tentara Jepang. Seekor burung garuda dengan sayap berkembang bertengger tidak jauh di atas pria berseragam itu. SYU adalah bentuk pemerintah tertinggi di Jawa setingkat keresidenan yang digunakan semasa pendudukan balatentara Jepang di Indonesia.




7.      Gereja Merah

      Gereja merah berada di Jalan Kdp Slamet. Gereja ini bernama resmi Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel. Pak Hendrik selaku yang turut menjaga gereja ini menjelaskan kepada saya berbagai hal mengenai gereja ini. Saya jadi tahu bahwa gereja ini bersaudara dengan banyak gereja di berbagai daerah, salah satunya di Solo yang belum sempat saya datangi, yakni Gereja Penabur Injil. 

Di gereja berwarna merah ini bisa menampung sekitar 130 kursi. Seperti bangunan peninggalan Belanda lainnya gereja ini juga memiliki jendela-jendela besar. Sayangnya kaca patrinya sudah diganti dengan kaca patri baru. 

 Keunikan lain dari gereja ini adalah terdapatnya sebuah Injil kuno berangka tahun 1867. Di tengah injil ini ada sebuah peta. Aku pikir ini pasti perjalanan kisah atau perkembangan agama Kristen (mungkin lho). Injil yang berbahasa Belanda ini juga memberikan kesulitan tersendiri bagi yang ingin mempelajari, terlebih menggunakan bahasa Belanda lama. 


      
8.      Monumen Simpang Lima Gumul

Tak terasa waktu telah mendekati magrib. Tempat yang didatangi di Kota Kediri ini sangat baik dan menyengakan. Wisatanya unik dan banyak sejarah didalamnya. Setelah puas ke 7 tempat tadi, kita dapat ke satu tempat lagi yang telah menjadi ikon Kota Kediri, yaitu Minumen Simpang Lima Gumul dengan terdapat semacam arch de Triomph layaknya di Kota Paris, Perancis.

Kalian dapat menggunakan bus ke SGL ini dengan tarif sebesar 5000 rupiah saja.



lorong SGL 



Monumen Simpang Lima Gumul di Kota Kediri ini merupakan salah satu tempat yang memiliki daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya. Termasuk saya. Tempat ini selain dapat digunakan untuk berfoto-foto juga dapat digunakan untuk berkumpul atau bercengkarama dengan teman atau keluarga. Tempat ini telah tersedia toilet, mushala dan lapangan parkir yang cukup luas. Sekiranya dapat membuat nyaman pengunjung. 

Semakin sore atau malam, semakin banyak muda-mudi yang berkumpul disini. Hal tersebut dikarenakan SGL ini semakin malam lebih memperlihatkan sisi eksotis dan keindahannya dengan lampu sebagai penunjangnya.



Pada Dinding Monumen SGL ini terdapat relief yang mengilustrasikan cerita rakyat yang pernah berkembang di Kota Kediri. Jadi buat kamu yang belum merasakan Arch de Triomph di kota Paris, ini bisa jadi solusinya.

Semoga SGL ini tetap dijaga kebersihan dan keindahannya. Bukan hanya sebagai ikon kota Kediri, tetapi bisa digunakan sebagai tempat berkumpulnya warga Kediri saat diadakan kegaiatan promosi wisata.

NAH! Bagaimana? 12 jam saja, dapat kalian gunakan di Kota Kediri dengan berbagai wisata yang menarik dan mengedukasi kan?

Kediri begitu banyak wisata yang dimiliki, jika kalian memiliki banyak waktu, cuaca yang tepat dan kondisi tubuh prima. Masih ada tempat terbaik yang masih dapat kalian kunjungi yaitu Gunung Kelud, Gunung klotok, Gunung Maskumambang, Air terjun Irenggolo, Air Terjun Dolo, Candi sentono Gedong,  Candi Surowono, Candi Tegowangi, Arung Jeram Konto River Rafting, Sumber Ubalan Kediri, Kampung Inggris, petilasan Sri Aji Jayabaya, Taman kilisuci, Museum Fotografi, Kolam renang Pagora, Gumul Paradise Island, dan Kediri waterpark.

Banyak kan? Yuk jangan ragu ke Kediri !





Tidak ada komentar