FAIL BROWN CANYON!

Kalau ngomongin wisata di Semarang, banyak banget para Blogger yang memberikan ide atau rekomendasi untuk mampir ke salah satu lokasi bekas penambangan tanah yang terletak di Mateseh, Tembalang, Semarang yaitu BROWN CANYON. Keren kan namanya? Hhi.

Sebelumnya, gue selalu memanfaatkan info-info dari blogger dulu sebelum datang ke wisata di Daerah yang gue kunjungin. Biar jelas dan efisien. Hasil dari gambar-gambar di google memang keren banget dan selalu sering dianggap mirip dengan Grand Canyon di Amerika Serikat. Kemiripannya ini terletak pada bukit-bukit yang berubah menjadi tebing-tebing curam.  

Image result for grand canyon amerika serikat
Grand Canyon di Amerika Serikat. Jadi keinget Film 127 Hours. 

Dari info yang gue baca, Tempat ini memang bukan untuk wisata, melainkan hanya perbukitan biasa. Namun karena penambangan material yang dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun, akhirnya berubahlah wujudnya menjadi seperti di Grand canyon sana. Tapi hal itulah yang menjadi daya tarik para pecinta Fotografi untuk mencari spot dan sudut menarik lensa kamera.

Image result for brown Canyon di semarang
google. Ekspektasi! 

Hal lainnya yang perlu diketahui buat yang mau kesana, kalian harus mencari petunjuk arah sendiri, karena warga sekitar sana hanya tahu bahwa tempat tersebut hanyalah sebagai tempat penambangan material berupa pasir, tanah urug dan batu padas. Tapi itulah yang bikin seru. Nyasar-nyasar untuk hasil yang udah greget di bayangan.

Mulailah kami Berangkat!

Cuaca kali ini masih dipengaruhi oleh Siklon Cempaka dan hujan masih mengguyur kota Semarang. Rute ke Brown Canyon luar biasa, jalan yang harusnya kering menjadi banyak genangan dan becek, jadi perlu hati-hati dalam melewatinya menuju lokasi. Kami berdua naik motor menuju kesana.

Uniknya menuju kesana, gue dan Uliel naik motor dan memanfaatkan Google MAP. Sepanjang jalan gue selalu berdoa agar hujannya di tunda dulu. Alhamdulillah Allah mengabulkannya, matahari perlahan mulai mengintip. Cuaca mulai hangat.

Perjalanan kesana, kami melewati perumahan di perkampungan dan rutenya mulai sempit, mulai menanjak dan tiba-tiba jalan buntu. Setelah lihat Google MAP muncul pernyataan :

 “WELCOME BROWN CANYON” ! hah.

Setelah tiba, Gue kaget banget. Kita tiba di atas tebing dan bisa melihat pemandangan tebing-tebing yang mulai di keruk untuk diambil pasirnya. Banyak truk-truk dan bedeng atau juga tenda dadakan untuk para pekerja. Gue dan Uliel hanya ketawa-ketawa, "Ini beneran Brown Canyon? Kenapa jadi begini. KOK BEDA!" LOL. Mau berkata kasar juga gak baik, jadinya cuma bisa di syukuri. Hahaha. 

Alhasil, kita menikmati dulu kue-kue yang telah kita beli sebelum berangkat ke Brown Canyon dan memakannya dari atas tebing, sembari menikmati pemandangan tebing yang sedang dikeruk dan "miniature trucks" dan "miniatur manusia" yang berlalu lalang dibawahnya. Sambil terus ketawa sama Uliel. “Rin! Inikah Brown Canyon yang kau inginkan?!”  Gue Cuma bisa ketawa dan ketawa sampe keselek. 

Hasilnya gue dan Uliel mencoba berkompromi. “Lil, kayaknya kita ke bawah itu deh!” Ulielpun menanggapi bahwa memang kita harus kebawah. Baiklah sebelum kita kebawah, kita nikmati dulu arem-arem ini. 

20 menit kita diatas tebing ini sambil menikmati arem-arem, gue dan Uliel turun, kembali mencoba rute tebak-tebakan dan memanfaatkan "peta bertanya" kepada penduduk. Benar saja, ada yang tahu Brown Canyon, ada yang tidak tahu Brown Canyon sama sekali. Lebih banyak tahunya adalah galian pasir. Baiklah.

Beberapa kali kami salah belok, salah belok lagi, bertanya lagi, dan akhirnya tiba juga di galian pasir ini. Gue dan Uliel Cuma ketawa dan sering nyeletuk “Lu jauh-jauh ke Semarang, Cuma nyari galian pasir!” dan gue Cuma bisa ketawa gak berhenti.

doc pribadi, sudut potret jauh. 

sudut potret dekat . lol

Gue cek lagi di Google, Banyak tebing-tebing yang sudah mulai habis dikeruk, menyisakan sisa-sisanya, tak lagi kokoh berdiri tegak. Sudah banyak dimanfaatkan penduduk disini untuk mengais rejekinya.

Cuaca juga sedang musim hujan, banyak lumut yang tumbuh di sekeliling bebatuannya. Sudah Tidak lagi se-BROWNish layaknya di sosial media, Sudah tidak setinggi yang tertera, sudah tidak terlalu menakjubkan lagi di kenyataannya. Walaupun harapan gue seperti ini : 

Image result for brown Canyon di semarang
Harapan gue! doc : merahputih.com

Tapi namanya juga sosial media, banyak yang edit menjadi sangat epic, gue pun melakukan hal yang sama. LOL. 




Tapi, tetap saja. Kembali lagi. Ini memang bukan tempat wisata. Ini hanyalah tempat warga yang menggantungkan hidup dari pasir-pasir bukit yang mereka keruk. Mungkin, jika kalian akan menuju kesini lagi, Brown Canyon hanya tinggal hamparan tanah merah yang diisi anak-anak bermain layangan.

Image result for layangan di tanah merah
khayalan gue. 
Mungkin juga timing gue kesini kurang tepat, tapi ini informasi yang gue alami sendiri. Jadi, kalau kalian masih mau ke Brown Canyon, Monggo. 

Sekian ya, Semoga bermanfaat.

Miss ririn. 



Tidak ada komentar