Kali ini, gue berkesempatan untuk mengulik beberapa bagian
dari ibukota Jawa Tengah yaitu Semarang. Sudah lama sebenarnya memang
berkeinginan menyambangi kota ini. Tetapi baru sekarang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menjamahnya.
Jujur saat gue datang ke kota ini, BMKG mengumumkan bahwa
sedang “lahirnya” siklon atau badai tropis cempaka di selatan Pulau Jawa dan
juga bibit siklon tropis di Barat daya Bengkulu. Akibat adanya siklon Cempaka dan bibit Siklon
ini di prediksi akan membuat hujan lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah Indonesia. Salah duanya saat itu terjadi banjir besar di daerah Pacitan dan Yogyakarta.
doc : nasional.tempo.co |
Galau! saat kalian sudah membeli tiket kereta api jauh-jauh
hari ternyata realita memang terkadang berbeda dengan imajinasi. Alhasil tetap
aja gue berangkat ke stasiun pada malam hari dengan Bismillahirahmanirahim. Saat itu kereta
gue akan diberangkatkan pukul 23.15 malam dan karena hari itu H minus 1 Libur
panjang Maulid Nabi, jangan tanya seberapa ramai stasiun Pasar Senen saat itu.
Gue berangkat dengan ijin ibunda dan bapake dengan
drama-drama dulu sebelum berangkat. Ya, siapa lagi yang gak rempong kalau bukan
ibu kita sendiri. Ibu gue tahu, kalau gue Insha Allah selalu waspada, tetapi,
kekhawatiran beliau bikin gue stress. Alhamdulillah, gue sampai dengan selamat.
Love You EMAK!
Tiba di Semarang, puku 07.00 pagi, ngaret 1 jam dari jadwal
tiba. Its okay. Ini yang gue harapkan (hhe). Gue ngaso dulu di stasiun Poncol,
Semarang. Memandang orang berlalu lalang, memandang bapak taksi menawarkan jasa
nya dan wajah-wajah orang yang baru tiba sama seperti gue. Alhamdulillah hujan belum turun.
Gue selama di Semarang, Alhamdulillah punya teman yang
sekiranya bisa di susahkan (hhi). Dia teman gue semasa SMA, dia melanjutkan kuliahnya
di UNDIP Semarang, jadi ya diapun dengan senang hati memberikan gue tumpangan
hidup selama di Semarang. Makasih Uliel! Love*
hay uliel! |
Kos Uliel ada di daerah Tembalang atau Semarang atas sedangkan Poncol ada
di Semarang bawah. Butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk kesana, gue
memutuskan untuk mencari sarapan dulu dan berkeinginan untuk ke salah satu masjid
indah di Semarang yaitu Masjid Agung Jawa tengah.
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) ini
terletak di Jalan Gajah Raya. Menurut data yang gue baca bahwa masjid ini
dibangun pada hari Jumat, 6 September 2002 kemudian diiresmikan tahun 20016 dengan luas sekitar 7.500 m2 dan
mampu menampung kurang lebih hingga 16.000 jemaah. Waw!
Hal yang paling mengagumkan ialah arsiTektur dari mesjid ini. Bangunan utama masjid ini beratap limas khas dari bangunan Jawa namun bagian ujungnya di lengkapi dengan kubah besar yang di tambah dengan 4 menara tinggi sekitar 60 meter di tiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan universal Islam. Hal yang keren lagi, Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 di pelataran mesjid.
Nyata lainnya lagi, Masjid ini tidak hanya digunakan untuk beribadah tetapi juga disiapkan sebagai objek wisata. Hal yang gue lihat, terdapat wisma penginapan untuk para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas ini.
Hal yang paling gue suka dari mesjid ini, selain dengan banyak fasilitas-fasilitas yang disediakan. Area serambi masjid ini dilengkapi 6 payung raksasa otomatis. Hal ini seringkali dikatakan mirip yang ada di Masjid Nabawi. Sayangnya, Payung ini hanya akan di buka ketika Sholat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha. Jadi, gambar berikut gue ambil dari web majt.id. Kemarin gue engga bisa melihat payung raksasa ini terbuka karena gue datang di hari Kamis pagi.
Doc : MAJT.Id |
Indah bukan?
Saat gue bertandang kesini, gue sedang berhalangan alias tidak dalam kondisi bersuci, jadi tidak sampai masuk ke masjidnya. hanya melihat dan berjalan di sekitaran saja. Tetapi dari yang gue baca bahwa Masjid ini memliki koleksi Al-Quran raksasa yang berukuran 145 x 95 cm2 yang ternyata di tulis tangan oleh Drs. Khyatudin dari Ponpes Al-Asyariyyah yang di letakkan dalam ruang utama sholat. Dan juga Bedug raksasa berukuran panjang 310 cm dengan diameter 220 cm. Berikut beberapa gambarnya :
1.
1.
Alquran yang berukuran besarnya |
2.
bedug |
.
3.
Bisa naik ke atas menara |
Bagaimana? Indah sekali bukan? Selain tersedia tempat penginapannya, diarea depan mesjid sekiatr 200 meter menjual oleh-oleh atau souvenir untuk oleh-oleh. tetapi, kedua hal tersebut tidak sempat saya abadikan dengan foto.
Bagi kamu yang ingin datang kesini, mungkin sangat menyenangkan datang pada Hari Jumat ya, karena selain ikut beribadah juga bisa melihat ketika payung di pelataran majid ini di buka.
Sekian, semoga bermanfaat.
Miss. Ririn
Tidak ada komentar