Kota kuno Banten atau
dikenal dengan nama Banten Lama adalah sisa dari kejayaan Kerajaan Banten.
Letaknya sendiri di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang,
Banten. Perjalanan kesini dapat ditempuh kurang lebih 2 Jam dari Jakarta dengan
menggunakan kendaraan pribadi.
Jika membicarakan
mengenai Banten sebenarnya banyak sekali hal-hal yang menarik yang dapat
diceritakan. Baik dari histori sisa-sisa kejayaan Kerajaan Banten, wisata laut dan
pulau yang indah, wisata adat dan kebudayaan dari suku Baduy yang merupakan
salah satu suku Tertua di Banten, kulinernya dan masih banyak lagi.
Banten sendiri adalah provinsi pemekaran dari Jawa
Barat. Jadi bahasanya pun dominan menggunakan bahasa Sunda dan Jawa. kali ini saya berkesempatan (kembali) menyusuri Banten Lama. Banten
Lama sendiri memiliki banyak sekali wisata-wisata yang dapat kalian kunjungi jika
menjejakan kaki kesini. Berikut wisata-wisata yang dapat saya bagikan di
postingan kali ini, antara lain :
1.
Istana Keraton Kaibon
Istana Kaibon merupakan
sebuah istana yang dibangun untuk tinggal Ratu Aisyah yaitu ibunda dari Sultan
syaifuddin. Menurut penduduk disekitar sini, dulunya istana Kaibon merupakan
istana yang sangat megah namun setelah tahun 1832 dihancurkan oleh Belanda saat
perang melawan kerajaan Banten. Tinggalah sisa-sisa reruntuhannya. Tetapi, bagi
kamu yang menggilai fotografi tentu tempat ini dapat dijadikan referensi untuk
mengabadikan momen-momen. Berlatar bangunan yang bernilai artistik, tak salah jika
tempat ini selalu digunakan sebagai lokasi fotografi.
2.
Istana Keraton Surosowan
Situs keraton Surosowan
letaknya tidak jauh dari Istana Keraton Kaibon, Keraton ini dulunya merupakan
kediaman para Sultan Banten. Jika dibandingkan dengan Istana keraton Kaibon,
keraton Surosowan hanya tinggal sisa-sisa
bangunan saja atau hampir rata dengan tanah.
3.
Masjid Agung Banten
Jika bertandang ke
Banten Lama, rasanya kurang lengkap jika tak bertandang ke Masjid Agung Banten
di Kompleks masjid Desa Banten lama. Konon masjid ini di bangun pertama kali
oleh Sultan Maulana Hasanudin. Kalau lihat masjid ini, kalian akan melihat ciri
khas yang di tonjolkan yaitu atap bangunan yang bertumpuk lima sehingga
menyerupai pagoda China.
Oh iya, Serambi kiri dan kanan
bagian masjid ini terdapat kompleks makam Sultan-Sultan Banten dan keluarganya.
Banyak masyarakat dari luar Banten meyambangin masjid ini khususnya pada
hari-hari besar umat islam, sekedar berlibur atau berziarah.
4.
Wihara Avalikitesvara
Wihara Avalikitesvara
merupakan salah satu wihara tertua di Indonesia. Keberadaan wihara ini diyakini
sebagai bukti bahwa pada saat itu penganut Agama yang berbeda dapat hidup
berdampingan dengan damai tanpa konflik yang berarti.
Selasar koridor wihara
yang menghubungkan bangunan satu dengan bangunan lainnya terdapat relief cerita
hikayat Ular Putih yang kemudian di lukis dengan berwarna-warni sebagai elemen
statis.
5.
Benteng Spellwijk
Benteng ini menurut
informasi dulunya digunakan sebagai menara pemantau yang berhadapan langsung ke
Selat Sunda dan sekaligus berfungsi sebagai penyimpanan meriam-meriam dan alat
pertahanan yang lain. Ditempat ini juga terdapat sebuah terowongan yang katanya
terhubug dengan keraton Surosowan.
6.
Museum Kepurbakalaan Banten Lama
Museum mini memiliki luas
kurang lebih 10.000 m2. Gaya arsitektur dari Museum ini juga kental dengan
arsitektur tradisional Jawa Barat yang terlihat dari atapnya. Museum ini
letaknya berada di antara Masjid agung dan Keraton Surosowan. Kamu bisa melihat
berbagai benda-benda kepurbakalaan yang menjadi koleksinya baik itu arca, mata
uang, senjata tradisional, keramik, hingga lukisan dan sketsa.
Halaman di Museum ini
terdapat dua artefak yaitu artefak Meriam ki amuk dan alat penggilingan lada. Maeriam
ki amuk sendiri terbuat dari tembaga yang tertulis tulisan arab. Artefak ini
memiliki panjang hingga 2,5 meter Sedangka penggiling lada terbuat dari batu
padas yang sangat keras tetapi sudah mulai hancur di beberapa bagian.
Bagaimana? Semoga bermanfaat bagi kamu yang mau berkunjung ke Banten Lama ya :)
Tidak ada komentar