Bali. Kalau aku Tanya
sama banyak orang tentang pulau ini, apakah mereka sudah mengunjunginya atau
belum maka sebagian besar akan mengatakan Udah pernah ke Bali dan kalau aku
jawabnya Belum pernah ke Bali, mereka akan pura-pura terkejoed dan sok-sokan
gak percaya seakan kalau belum pernah ke Bali adalah suatu kenistaan. Ini
realita cin. Lah? Emang ngapa kalau aku belum pernah ke Bali, apakah ini luck
nut? Kalian suciiii aku penuh dosyaaaah ..
Padahal kalau ditanya
kenapa belum berkunjung ke Bali, ya memang hasrat ke Bali itu tidak terlalu
masuk dalam bucketlist liburan yang didambakan. Kalau aku urutkan hasrat ini
dari satu hingga sepuluh, keinginan ke Pulau ini berada pada posisi paling
buncit. Baydewei kenapa posisi buncit selalu diidentikan dengan posisi bawah
ya? Padahal kan sekarang lelaki buncit lagi terdepan. Baiklah ini faedah -.-
Akhirnya keputusan pergi ke Bali diambil disebabkan oleh teman pejalanku, si Uliel horas sedang
menyelam di Bali tepatnya di daerah Tulamben. Dia menawarkan kepadaku mau ke
Bali atau engga, dan janjinya bakal memperpanjang liburanya beberapa hari lagi
di Bali demi diriku ini. Akhirnya dengan kelemahan iman dan memang sudah
sebulan sebelumnya aku menggila karena kerjaan. Aku langsung cek aplikasi
Traveloka untuk pemesanan tiket pesawat (ini gak disponsorin).
Sebagai orang awam yang
belum pernah ke Bali dan tidak punya kenalan orang Bali juga, maka mulainya aku search tentang Bali dengan bantuan para blogger dan gugel tersayang. Aku susun
sedemikia rupa rencana perjalanan, namun berasa kurang afdol kalau engga
langsung tanya sama yang sering ngadain trip kesana, yaitu si Fajar. Fajar ini
sepertinya orang Bali tapi engga ngaku aja hhe, sering buka trip atau istilah kerennya
Open Trip Bali pastilah dia mengerti segala tetek bengeknya tentang Bali. Maka,
aku bertanya membabibuta itinerary enaknya di Bali bagaimana dari kedatangan
hingga pulang. Tapi kalau kalian bener-bener mau nyaman dan ikutan open trip
dia, kalian bisa follow Instagram Fajar di SINI. Si Fajar dengan baiknya
memberikan susunannya secara rapih dari aku bangun tidur, sampai tidur lagi.
Berasa nanny’s. Thanks Fajar. Walaupun ujung-ujungnya kagak jadi ikutin Itinerarynya. Whahha, Kesel banget dia pasti.
1.
Tiket
Aku dapat tiket naik
Citylink PP dari tanggal 13-16 Mei 2018 sebesar Rp.1.100.000 (Btw, ini murah
engga sih? Kalau kataku sih ini engga terlalu mahal ya, soalnya aku pesannya 2
minggu sebelum keberangkatan. Mungkin kalau kalian pesannya lebih jauh hari
lagi KEMUNGKINAN akan dapat yang lebih murah.).
2. Keberangkatan dan Tiba
Aku berangkat pukul 07.
35 WIB dan tiba di Bali pukul 10.25 WITA. Pas sampai di Bandara Ngurah Rai
apalagi yang aku lakukan kalau bukan celingak-celinguk menikmati Bandaranya.
Potret sana-potret sini macam orang gila.
3.
Tiba di Homestay
Menuju Homestay dari
Bandara, aku naik Goride ke penginapan. Homestay yang aku pilih berada di dekat
Pantai Kuta, tepatnya di Jalan Poppies Lane, gang Sorga. Nama Homestaynya Sekar
Bali Homestay. Ini di pilih karena rekomendasi para Blogger aja yang mau
kemana-kemana dekat, terutama dekat Bandara. Ia cuma 10 menitan dari Bandara,
ongkosnya aja 8ribu ciin. Homestay ini juga murah banget dan kualitas kamar
cukup besar dan bersih. Itu yang paling penting. Untuk 2 kasur ini semalamnya
hanya Rp.90.000 aja. Murah engga sih? Aku tuh suka bingung kalau ditanya murah
atau engga. Cuma kekurangannya, aku engga dapat air minum. Yaialah Rin, ini kan
bukan hotel. Dasar kere ya akooh. Air minum aja di bahas. Ini penting banget sebagai wanita Onta.
Bli yang jaga
penginapan ini juga ramah dan selalu mengungkapkan bahwa dirinya belum kawin
alias Bujangan. Yaudah sih bli, terus salah siapa gitu? Dia juga menawarkan
mau dicarikan motor apa engga buat aku dan tanpa basa-basi langsung mengiyakan
untuk di cariin. Manja -.-
Ini kondisi Kamarnya.
mayan kan? |
Tebak, motor mana yang kami sewa??? |
Hari ke-1
Pas sampai di Homestay
pukul 1 siang, perutku udah kelaparan. Bingung mau cari makan dimana. Fajar
menyarankan untuk cari makanan murah di Jalan Mataram. Disana murah-murah.
Akhirnya aku meluncur ke Jalan Mataram dengan naik motor yang disewa sebesar
Rp. 60.000 hanya memanfaatkan GPS.
Panas banget ya Bali.
Seketika aku Gosong. Ini baru saja untuk cari makan. Thanks Beb ide nya. Aku
bungkus aja deh, makan di kamar setelah itu tidur. Ini Liburanku. Pindah tidur
aja -.-
Pukul 14.30 WITA, Aku
mandi dan berencana untuk mengelilingi Kuta aja sampai tiba waktu matahari
terbenam di Pantai Kuta.
a.
Keliling Jalan-jalanan di sekitaran Kuta
– Legian
b.
Mampir ke Beachwalk
c.
Mampir ke Pasar Seni
d. Menikmati matahari terbenam di Bali
bersama deretan Bule bikinian dan aku kerudungan sendiri. Hentikan tatapan itu,
aku bukan bomber bul. (Saat itu pas banget kejadian pemboman di Gereja
Surabaya).
Love Sunset |
Setelah itu. Aku pulang
sambil mencari makan. Pengennya sih makan nasi Jiggo tapi yampun kok engga nemu
sih! Dan ujung-ujungnya aku ke Indomart Point. Aku merasa gagal liburan. Makannya
di Indomart Point -.-
Malamnya Uliel baru
tiba di Penginapan bareng sama temen-temen UKSA-nya yang membuat suasana kamar
jadi ramai sampai dinasehati sama si penjaga Homestay. Teman-teman UKSA hanya
menginap di kamar kami satu malam karena keesokannya mereka harus kembali ke
peradaban di Jakarta. Tinggalah kami berdua untuk menikmati Bali selama kurang
lebih 3 hari.
Hari ke-2
Itinerary kembali
disusun, merencanakan semua yang tempat yang bakal kita kunjungi dengan menggunakan
motor. Motornya baik-baik saja cuma kenapa semua helm penyewaan kaca nya hilang
ya? Untunglah, aku membawa masker, sarung tangan dan kacamata hitam. Engga
ngerti lagi bagaimana kondisi kulit ini setelah 4 hari panas-panasan di Bali. Ini juga bisa jadi tips buat kalian, jangan lupa bawa masker, sarung tangan, dan kacamata hitam anti UV.
Macam abang-abang yaaa di tambah helmnya engga ada kaca :( |
a. Pura Taman Ayun
Lokasi pertama yang
akan kita kunjungi adalah Pura Taman Ayun yang berada di Mengwi, Kabupaten
Badung. Perjalanan Kuta ke sini kurang lebih 1 jam naik motor sekitar 18 km ke
arah barat dari Denpasar. Pura Taman Ayun ini merupakan pura ibu bagi kerajaan
Mengwi, I gusti Agung Putu. Kompleks pura ini nemempati lahan sekitar 100 x 250
m2 yang mana tersusun atas pelataran
luar yang disebut Jaba, Pelataran tengah dan Pelataran dalam yang paling suci.
Kamuflase .. |
nyari sudut lain |
Bagi kamu yang masuk ke
tempat ini dan sedang mengenakan celana pendek, maka diwajibkan untuk
mengenakan kain penutup. Bayar masuk ke Pura Taman Ayun ini adalah Rp. 10.000
untuk wisatawan lokal dan Rp. 20.000 untuk wisatawan asing.
Engga jadi seksi.. |
b.
Pura Ulun Danu Beratan
Pura Ulun Danu |
Setelah puas menikamti
Pura Taman Ayun, kami melanjutkan perjalanan ke Pura Ulun Danu Beratan.
Perjalanan kesin memakan waktu hampir 2 jam. Oke, kalau liburan jangan lupa
sering-sering olahraga. Biar nyetir motor engga encok.
Perjalanan kesini naik
turun, menanjak, menurun dengan suasana yang sejuk dan cenderung dingin. Kalau
dikatakan sepanjang jalan seru, menuju tempat ini menurutku menyenangkan, Cuma
terkadang jalan yang dilewati sangat terjal, jadi harus selalu konsentrasi.
Masuk ke Pulau Ulun
Danu sendiri, kita harus membayar Rp.40.000/Orang. Pura Ulun Danu Beratan ini
seperti namanya merupakan tempat suci umat Hindu yang terletak di Ujung Danau
Beratan yang berada di kawasan wisata Bedugul, Kabupaten Tabanan. Hal yang unik
dari Pura ini adalah ketika air danau
Beratan ini naik/pasang maka pura Ulun Danu akan terlihat seperti mengambang
diatas air.
ekspresi engga biasa -.- |
Komplek Pura Ulun Danu
Beratan ini terdiri dari 5 Pura dan satu buah Stupa Budha.
1.
Pura Penataran Agung
2.
Pura Dalem Purwa
3.
Pura Taman Beji
4.
Pura Lingga Petak
5.
Pura Prajapati
Saat kami datang
kesini, wisatawan asing sudah engga terkira jumlahnya. Mendapatkan posisi foto
yang baik, aku harus cari spot foto adalah kelelahan tersendiri. Sampai
jongkok-jongkok beb.
3. Uluwatu
Setelah menikmati Pura
Ulun Danu Beratan, tiba-tiba si Uliel di ajak nonton oleh temannya ke Uluwatu
untuk menonton pertunjukan Sendratari Ramayana dan Tari kecak di Pecatu.
Alamak, Ujung ke Ujung nih? Beneran aja deh, perjalanan dari Ulun Danu ke
Pecatu memakan waktu hampir 3 Jam. Gempor. Jangan lupa sis, makan dulu di depan
tempat wisata, Biar tenaga macam Hercules.
Gurls, Gue kasih tau
aja ya. Ini si Uliel, abis nyelam badannya encok dan dia engga sanggup nyetir
motor ini. Alhasil gue dengan kekuatan gue sendiri nyetir motor dari awal
keberangkatan hingga Pulang lagi. Jangan lupa minum Bandrek sistah.
Masuk ke Uluwatu untuk
menonton pertunjukan ini, kita harus membayar Rp.100.000. Kalau kalian ingin
menonton pertunjukan ini, ada banyak hal yang harus kalian perhatikan. Kalian
bisa baca disini.
atau : Hal yang harus diperhatikan saat menonton pertunjukan di Uluwatu
atau : Hal yang harus diperhatikan saat menonton pertunjukan di Uluwatu
Bule semua |
Saat masuk kesini, setelah membayar kalian akan mendapatkan kertas informasi yang berisi mengenai tari kecak itu sendiri dan pertunjukan apa yang akan ditampilkan. Ada kertas yang berbahasa Indonesia, ada yang berbahasa Inggris.
Rame ciiin |
Find me .. |
Kocak nih bule ... |
5. Pulang dan Mampir makan di Spesial Ayam Betutu, Bali
Setelah kurang lebih 2
jam datang dan menikmati Uluwatu dan pertunjukan, Teman Uliel mengajak makan di
Ayam Betutu Bali, tapi kocaknya kita terpisah dan yang tiba di ayam betutu ini
malah kami duluan. Dia nyasar meeeen dan memutuskan untuk pulang. Kami jadi
yang makan berdua, gimana engga makan. Perjalanan dari Pecatu ke Jalan Raya
Tuban ini memakan waktu kurang lebih 1 jam setengah dan harus melewati Tol
Mandara. Jujur ini shock.
Aku yang naik motor,
baru kali ini melewati tol dengan menggunakan motor. Naik flyover pakai motor
aja udah tegang, gimana naik motor di tol dengan pinggirannya tepi laut, angin
malam dan bego nya kita engga bawa E-toll. Tidaaaak! Panik, tapi engga mungkin
putar arah, yaudah dengan Bismillah kita terus aja, si Uliel yang aku bonceng
hanya ketawa-ketawa kegirangan dan aku raut muka tegang. Anginnya brooh kenceng
banget! Takut Terbanggggggg…Hahaha
Ini penampakan Tol
Mandara, Bali kalau malam.
Sepi dan angin super kenceng, jangan lupa bawa E-toll ! |
Tibalah di Jalan Raya
Tuban, Kuta, Kabupaten Badung. Menikmati ayam betutu Gilimanuk. Engga ngerti,
apa karena emang enak apa karena kami kelaparan. Jadi makannya tidak bersisa.
Ayam Betutu cabang Tuban |
Cerita hari ke-3 dan ke-4 d postingan selanjutnya yaaa...
Thanks
Miss Ririn.
Tidak ada komentar