Kerandoman di Bali (Hari ke 1 dan 2 ) #Backpacker


Bali. Kalau aku Tanya sama banyak orang tentang pulau ini, apakah mereka sudah mengunjunginya atau belum maka sebagian besar akan mengatakan Udah pernah ke Bali dan kalau aku jawabnya Belum pernah ke Bali, mereka akan pura-pura terkejoed dan sok-sokan gak percaya seakan kalau belum pernah ke Bali adalah suatu kenistaan. Ini realita cin. Lah? Emang ngapa kalau aku belum pernah ke Bali, apakah ini luck nut? Kalian suciiii aku penuh dosyaaaah ..

Related image

Padahal kalau ditanya kenapa belum berkunjung ke Bali, ya memang hasrat ke Bali itu tidak terlalu masuk dalam bucketlist liburan yang didambakan. Kalau aku urutkan hasrat ini dari satu hingga sepuluh, keinginan ke Pulau ini berada pada posisi paling buncit. Baydewei kenapa posisi buncit selalu diidentikan dengan posisi bawah ya? Padahal kan sekarang lelaki buncit lagi terdepan. Baiklah ini faedah  -.-

Akhirnya keputusan pergi ke Bali diambil disebabkan oleh teman pejalanku, si Uliel horas sedang menyelam di Bali tepatnya di daerah Tulamben. Dia menawarkan kepadaku mau ke Bali atau engga, dan janjinya bakal memperpanjang liburanya beberapa hari lagi di Bali demi diriku ini. Akhirnya dengan kelemahan iman dan memang sudah sebulan sebelumnya aku menggila karena kerjaan. Aku langsung cek aplikasi Traveloka untuk pemesanan tiket pesawat (ini gak disponsorin).



Sebagai orang awam yang belum pernah ke Bali dan tidak punya kenalan orang Bali juga, maka mulainya aku search tentang Bali dengan bantuan para blogger dan gugel tersayang. Aku susun sedemikia rupa rencana perjalanan, namun berasa kurang afdol kalau engga langsung tanya sama yang sering ngadain trip kesana, yaitu si Fajar. Fajar ini sepertinya orang Bali tapi engga ngaku aja hhe, sering buka trip atau istilah kerennya Open Trip Bali pastilah dia mengerti segala tetek bengeknya tentang Bali. Maka, aku bertanya membabibuta itinerary enaknya di Bali bagaimana dari kedatangan hingga pulang. Tapi kalau kalian bener-bener mau nyaman dan ikutan open trip dia, kalian bisa follow Instagram Fajar di SINI. Si Fajar dengan baiknya memberikan susunannya secara rapih dari aku bangun tidur, sampai tidur lagi. Berasa nanny’s. Thanks Fajar. Walaupun ujung-ujungnya kagak jadi ikutin Itinerarynya. Whahha, Kesel banget dia pasti.  

1.      Tiket

Aku dapat tiket naik Citylink PP dari tanggal 13-16 Mei 2018 sebesar Rp.1.100.000 (Btw, ini murah engga sih? Kalau kataku sih ini engga terlalu mahal ya, soalnya aku pesannya 2 minggu sebelum keberangkatan. Mungkin kalau kalian pesannya lebih jauh hari lagi KEMUNGKINAN akan dapat yang lebih murah.).

2.      Keberangkatan dan Tiba

Aku berangkat pukul 07. 35 WIB dan tiba di Bali pukul 10.25 WITA. Pas sampai di Bandara Ngurah Rai apalagi yang aku lakukan kalau bukan celingak-celinguk menikmati Bandaranya. Potret sana-potret sini macam orang gila.


Related image



3.      Tiba di Homestay



Menuju Homestay dari Bandara, aku naik Goride ke penginapan. Homestay yang aku pilih berada di dekat Pantai Kuta, tepatnya di Jalan Poppies Lane, gang Sorga. Nama Homestaynya Sekar Bali Homestay. Ini di pilih karena rekomendasi para Blogger aja yang mau kemana-kemana dekat, terutama dekat Bandara. Ia cuma 10 menitan dari Bandara, ongkosnya aja 8ribu ciin. Homestay ini juga murah banget dan kualitas kamar cukup besar dan bersih. Itu yang paling penting. Untuk 2 kasur ini semalamnya hanya Rp.90.000 aja. Murah engga sih? Aku tuh suka bingung kalau ditanya murah atau engga. Cuma kekurangannya, aku engga dapat air minum. Yaialah Rin, ini kan bukan hotel. Dasar kere ya akooh. Air minum aja di bahas. Ini penting banget sebagai wanita Onta. 

Bli yang jaga penginapan ini juga ramah dan selalu mengungkapkan bahwa dirinya belum kawin alias Bujangan. Yaudah sih bli, terus salah siapa gitu? Dia juga menawarkan mau dicarikan motor apa engga buat aku dan tanpa basa-basi langsung mengiyakan untuk di cariin. Manja -.-

Ini kondisi Kamarnya.


mayan kan?
Tebak, motor mana yang kami sewa??? 


  
Hari ke-1

Pas sampai di Homestay pukul 1 siang, perutku udah kelaparan. Bingung mau cari makan dimana. Fajar menyarankan untuk cari makanan murah di Jalan Mataram. Disana murah-murah. Akhirnya aku meluncur ke Jalan Mataram dengan naik motor yang disewa sebesar Rp. 60.000 hanya memanfaatkan GPS. 

Panas banget ya Bali. Seketika aku Gosong. Ini baru saja untuk cari makan. Thanks Beb ide nya. Aku bungkus aja deh, makan di kamar setelah itu tidur. Ini Liburanku. Pindah tidur aja -.-

Pukul 14.30 WITA, Aku mandi dan berencana untuk mengelilingi Kuta aja sampai tiba waktu matahari terbenam di Pantai Kuta.

a.       Keliling Jalan-jalanan di sekitaran Kuta – Legian

Related image

b.      Mampir ke Beachwalk

Image result for beachwalk




c.       Mampir ke Pasar Seni

Image result for pasar seni kuta

Image result for pasar seni kuta

d.  Menikmati matahari terbenam di Bali bersama deretan Bule bikinian dan aku kerudungan sendiri. Hentikan tatapan itu, aku bukan bomber bul. (Saat itu pas banget kejadian pemboman di Gereja Surabaya). 





Love Sunset

Setelah itu. Aku pulang sambil mencari makan. Pengennya sih makan nasi Jiggo tapi yampun kok engga nemu sih! Dan ujung-ujungnya aku ke Indomart Point. Aku merasa gagal liburan. Makannya di Indomart Point -.-

Malamnya Uliel baru tiba di Penginapan bareng sama temen-temen UKSA-nya yang membuat suasana kamar jadi ramai sampai dinasehati sama si penjaga Homestay. Teman-teman UKSA hanya menginap di kamar kami satu malam karena keesokannya mereka harus kembali ke peradaban di Jakarta. Tinggalah kami berdua untuk menikmati Bali selama kurang lebih 3 hari.

Hari ke-2

Itinerary kembali disusun, merencanakan semua yang tempat yang bakal kita kunjungi dengan menggunakan motor. Motornya baik-baik saja cuma kenapa semua helm penyewaan kaca nya hilang ya? Untunglah, aku membawa masker, sarung tangan dan kacamata hitam. Engga ngerti lagi bagaimana kondisi kulit ini setelah 4 hari panas-panasan di Bali. Ini juga bisa jadi tips buat kalian, jangan lupa bawa masker, sarung tangan, dan kacamata hitam anti UV. 

Macam abang-abang yaaa  di tambah helmnya engga ada kaca :( 

a.      
Pura Taman Ayun

Image result for pura taman ayun


Lokasi pertama yang akan kita kunjungi adalah Pura Taman Ayun yang berada di Mengwi, Kabupaten Badung. Perjalanan Kuta ke sini kurang lebih 1 jam naik motor sekitar 18 km ke arah barat dari Denpasar. Pura Taman Ayun ini merupakan pura ibu bagi kerajaan Mengwi, I gusti Agung Putu. Kompleks pura ini nemempati lahan sekitar 100 x 250 m2 yang mana tersusun  atas pelataran luar yang disebut Jaba, Pelataran tengah dan Pelataran dalam yang paling suci.

Kamuflase ..



nyari sudut lain

Bagi kamu yang masuk ke tempat ini dan sedang mengenakan celana pendek, maka diwajibkan untuk mengenakan kain penutup. Bayar masuk ke Pura Taman Ayun ini adalah Rp. 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp. 20.000 untuk wisatawan asing.



Engga jadi seksi..

b.      Pura Ulun Danu Beratan

Pura Ulun Danu

Setelah puas menikamti Pura Taman Ayun, kami melanjutkan perjalanan ke Pura Ulun Danu Beratan. Perjalanan kesin memakan waktu hampir 2 jam. Oke, kalau liburan jangan lupa sering-sering olahraga. Biar nyetir motor engga encok.

Perjalanan kesini naik turun, menanjak, menurun dengan suasana yang sejuk dan cenderung dingin. Kalau dikatakan sepanjang jalan seru, menuju tempat ini menurutku menyenangkan, Cuma terkadang jalan yang dilewati sangat terjal, jadi harus selalu konsentrasi.

Related image

Masuk ke Pulau Ulun Danu sendiri, kita harus membayar Rp.40.000/Orang. Pura Ulun Danu Beratan ini seperti namanya merupakan tempat suci umat Hindu yang terletak di Ujung Danau Beratan yang berada di kawasan wisata Bedugul, Kabupaten Tabanan. Hal yang unik dari Pura ini adalah  ketika air danau Beratan ini naik/pasang maka pura Ulun Danu akan terlihat seperti mengambang diatas air.

ekspresi engga biasa -.-

Komplek Pura Ulun Danu Beratan ini terdiri dari 5 Pura dan satu buah Stupa Budha.

1.      Pura Penataran Agung
2.      Pura Dalem Purwa
3.      Pura Taman Beji
4.      Pura Lingga Petak
5.      Pura Prajapati
6.      Stupa Budha






Saat kami datang kesini, wisatawan asing sudah engga terkira jumlahnya. Mendapatkan posisi foto yang baik, aku harus cari spot foto adalah kelelahan tersendiri. Sampai jongkok-jongkok beb.

3. Uluwatu

Image result for uluwatu

Setelah menikmati Pura Ulun Danu Beratan, tiba-tiba si Uliel di ajak nonton oleh temannya ke Uluwatu untuk menonton pertunjukan Sendratari Ramayana dan Tari kecak di Pecatu. Alamak, Ujung ke Ujung nih? Beneran aja deh, perjalanan dari Ulun Danu ke Pecatu memakan waktu hampir 3 Jam. Gempor. Jangan lupa sis, makan dulu di depan tempat wisata, Biar tenaga macam Hercules.

Gurls, Gue kasih tau aja ya. Ini si Uliel, abis nyelam badannya encok dan dia engga sanggup nyetir motor ini. Alhasil gue dengan kekuatan gue sendiri nyetir motor dari awal keberangkatan hingga Pulang lagi. Jangan lupa minum Bandrek sistah.

Masuk ke Uluwatu untuk menonton pertunjukan ini, kita harus membayar Rp.100.000. Kalau kalian ingin menonton pertunjukan ini, ada banyak hal yang harus kalian perhatikan. Kalian bisa baca disini.

atau : Hal yang harus diperhatikan saat menonton pertunjukan di Uluwatu 

Bule semua 

Saat masuk kesini, setelah membayar kalian akan mendapatkan kertas informasi yang berisi mengenai tari kecak itu sendiri dan pertunjukan apa yang akan ditampilkan. Ada kertas yang berbahasa Indonesia, ada yang berbahasa Inggris.



Rame ciiin

Find me .. 



Kocak nih bule ... 


5.      Pulang dan Mampir makan di Spesial Ayam Betutu, Bali

Setelah kurang lebih 2 jam datang dan menikmati Uluwatu dan pertunjukan, Teman Uliel mengajak makan di Ayam Betutu Bali, tapi kocaknya kita terpisah dan yang tiba di ayam betutu ini malah kami duluan. Dia nyasar meeeen dan memutuskan untuk pulang. Kami jadi yang makan berdua, gimana engga makan. Perjalanan dari Pecatu ke Jalan Raya Tuban ini memakan waktu kurang lebih 1 jam setengah dan harus melewati Tol Mandara. Jujur ini shock.



Aku yang naik motor, baru kali ini melewati tol dengan menggunakan motor. Naik flyover pakai motor aja udah tegang, gimana naik motor di tol dengan pinggirannya tepi laut, angin malam dan bego nya kita engga bawa E-toll. Tidaaaak! Panik, tapi engga mungkin putar arah, yaudah dengan Bismillah kita terus aja, si Uliel yang aku bonceng hanya ketawa-ketawa kegirangan dan aku raut muka tegang. Anginnya brooh kenceng banget! Takut Terbanggggggg…Hahaha

Ini penampakan Tol Mandara, Bali kalau malam.

Related image
Sepi dan angin super kenceng, jangan lupa bawa E-toll ! 

Tibalah di Jalan Raya Tuban, Kuta, Kabupaten Badung. Menikmati ayam betutu Gilimanuk. Engga ngerti, apa karena emang enak apa karena kami kelaparan. Jadi makannya tidak bersisa.


Ayam Betutu cabang Tuban

Setelah makan yang super banyak ini. Aku dan Uliel balik ke Homestay dengan tepaaaaar. Mandi dan curhat-curhatan. Besok tenaga harus lebih banyak diisi lagi untuh petualangan berikutnya. 
Cerita hari ke-3 dan ke-4 d postingan selanjutnya yaaa... 

Thanks 
Miss Ririn. 

Tidak ada komentar