"Apa sih soal HOTS itu?

Tiga tahun kebelakang, HOTS pernah menjadi topik yang hangat dibicarakan oleh pelajar di seluruh Indonesia, tenaga pendidik, dan bidang-bidang terkait seperti Kemdikbud Ristek terutama dalam persiapan Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). 

Guru yang notabene sebagai tombak keberhasilan siswa tentu dituntut untuk meningkatkan kemampuan siswa menjadi lebih kreatif, inovatif, mampu berpikir tingkat tinggi serta memecahkan masalah. Salah satu cara melatih dan mengetahui apakah siswa mampu berpikir tingkat tinggi dan memecahkan masalah dapat dilakukan dengan pengujian salah satu intrumen yang paling sering digunakan yaitu memberikan soal. 

Sebagai guru kita harus membuat soal dengan 2 kategori. Kategori ini berdasarkan Tingkatan berpikir Taksonomi Bloom. Setiap orang memiliki tingkatan kemampuan berpikirnya masing-masing, mulai dari tingkat rendah /Lower Order Thinking Skill atau LOTS hingga tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills atau HOTS. 

"Emang bedanya apa sih?"

Istilah HOTS pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom tahun 1956 melalui buku Taxonomy of Educational Objectives yang menjelaskan tentang tahap pembelajaran kognitif dan dibagi menjadi 6 Tahapan yaitu  Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 

Kemudian, klasifikasi yang dibuat Bloom tersebut selanjutnya mendapat revisi dari David Reading Kratwohl dan Lorin W. Anderson pada tahun 2001. Setelah mendapat revisi, Taksonomi menjadi sedikit berubah dari tingkat yang paling rendah yaitu Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi berubah menjadi Mengingat (Remember), Memahami (Understanding), Menerapkan (Apply), Menganalisis (Analyze), Evaluasi (Evaluate) dan Menciptakan (Create). Perubahan tersebut dilihat dari yang semula kata benda berubah menjadi kata kerja. 

Setelah melihat perubahan Taksonomi tersebut. Maka kita lihat bahwa kawasan LOTS dan HOTS berbeda. 

LOTS sendiri terdapat pada kawasan C1, C2, C3 yaitu Mengingat, Memahami, Menerapkan. Sedangkan kawasan HOTS terdapat pada kawasan C4, C5, C6 yaitu Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta. Nah, kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta adalah kategori berpikir tingkat tinggi yang harus kita pelajari dalam pembuatan soal HOTS. 

"Sebagian diantara kita sebagai guru mungkin masih ada yang bertanya seberapa penting sih kita harus bisa membuat soal berbasis HOTS?"

Menurut Standar Nasional Pendidikan, guru memiliki peran strategis didalam bidang pendidikan. Jika guru kurang berkualitas dan profesional maka peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia juga sulit terwujud. Dengan kata lain, guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan hasil pendidikan. Maka itu, untuk menaikan kualitas pendidikan harus dilakukan upaya peningkatan kualitas kompetensi pedagogik dan profesionalisme guru. Salah satu implementasinya adalah tentang pembuatan soal yang berorientasi HOTS. 

Pada penelitian yang dilakukan oleh H. Mulyono (2018, UNS) dalam penelitiannya yang berjudul Kompetensi Guru Dalam Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) Berbasis Critical Thinking Sesuai Kurikulum 2013 Guna Mengakselerasi Education 4.0  yang diterapkan pada 5 Sekolah Dasar di Surakarta dengan jumlah 50 guru menunjukan bahwa kemampuan guru dalam menyusun soal berbasis HOTS masih rendah.  Hal ini ditunjukkan dari data yang menyatakan bahwa masih terdapat 32 guru atau sebesar 64% belum tuntas dalam mengerjakan soal pre test terkait dengan Penyusunan Soal berbasis HOTS di dalam pelaksanaan pembelajaran, atau hanya sekitar 18 guru (36%) yang berhasil lulus. 

Nah, setelah mengetahui pentingnya membuat soal HOTS dan perbedaan kawasan antara LOTS dan HOTS. Pertanyaan baru yang akan muncul tentunya antara lain :

"Bagaimana cara membuat soal HOTS untuk siswa?"

"Adakah trik khusus untuk membuat soal HOTS?" 

"Lagi pandemi nih, ada gak tempat belajar bikin soal HOTS untuk guru?" 

Eittssss.. Jangan khawatir! 

Sekarang guru-guru di seluruh Indonesia bisa mendapatkan ilmu baru dan juga pelatihan bersertifikasi dengan mudah hanya dengan memanfaatkan berbagai Platform Online Learning, salah satunya yaitu Guruinovatif.id yang bertujuan untuk membangun keterampilan mengajar guru dalam meningkatkan kualifikasi guru  profesional. 

      a) Online Sertification 

    b) Mini Course 

    c) Productivity Course 

    d) Online Webinar 

"Nah, sekarang aku mau berbagi rahasia kenapa sih aku jago banget ngejelasin tentang HOTS! "

Beberapa waktu lalu, aku memilih untuk mengikuti  Mini Course dari berbagai tema kursus yang menarik yang disediakan. Pelatihan yang disediakan oleh guruinovatif.id sangat beragam. Terdapat pelatihan gratis hingga berbayar, dari 2 jam hingga 32 jam pelajaran. Nah, beberapa waktu lalu aku mengambil pelatihan yang menarik minatku yaitu melatih HOTS (Higher Order Thinking Skill) IPA dari seharga Rp. 500.000 menjadi Rp. 95.000. Yeay... 

Kamu masih ragu?

Lihat 3 perwakilan testimoni dari 90.000+ guru telah bergabung mengikuti pelatihan di guruinovatif.id 

"Dapatkah kamu membandingkan antara soal LOTS dan HOTS diatas?"

"Dapatkah kamu menjawab soal diatas?

" Dapatkah kamu membuat soal LOTS dan HOTS?

"Apakah kamu sudah mengikuti lebih dari 20 pelatihan di tahun 2021 ini?" 

Jika jawabannya adalah BELUM. 

Gabung pelatihan dan kursusnya di WWW.GURUINOVATIF.ID!