Belajar Tangguh Dari Burung Maleo

source : http://ksdasulsel.menlhk.go.id/

Kali ini aku ingin bercerita tentang Burung Maleo. Kisah Tangguh Burung Maleo.


Burung tangguh ini memiliki nama latin Macrocephalon maleo (Burung Maleo). Macro yang berarti besar dan Chepalon yang berarti Kepala.  Ya, Burung Maleo memiliki tonjolan besar dikepalanya. Tonjolan itulah yang berfungsi untuk mendeteksi panas bumi yang membantunya menetaskan telurnya.

Kamu tau?
Ukuran telur Maleo 5 kali lebih besar dari ukuran telur ayam pada umumnya, sehingga si induk harus bersusah payah ketika menelurkannya bahkan tak jarang si induk bisa sampai pingsan hanya untuk menetaskan telurnya. 

Setelah siuman dari pingsannya, induk betina dan pasangan jantannya akan mulai bekerja sama untuk mengubur telurnya hingga sedalam setengah meter.  Ya, telur Maleo tdk dierami induknya, maleo hanya memanfaatkan panas bumi untuk menetaskan telurnya

Setelah mengubur telurnya, induk maleo juga harus membuat lubang lain sebagai 'tipuan' dari mangsa karena mangsa yang mengincar telur maleo seperti elang yg sudah terbang kesana-kemari, biawak, bahkan juga manusia sudah mengincar dan mengawasi. 

Setelah mengubur dan merasa cukup aman, induk maleo akan pergi meninggalkan calon anak mereka menetas sendirian, mereka takkan pernah melihat anak mereka pertama kali 😢

Sedihnya maleo menetas, ia akan berusaha sendirian, tak berdaya, di lubang segelap malam mengangkat tubuhnya yg lemah, menyibakan cangkangnya yg besar. Maleo kecil harus menunggu kurang lebih 80 hari lamanya hanya untuk bisa keluar dari cangkangnya dan sekuat tenaga mengeluarkan diri dari timbunan pasir sedalam setengah meter itu. 


Setelah berusaha lepas dari cangkangnya, Maleo harus kuat berdiri dengan kaki-kaki lemahnya. Butuh waktu 48 jam untuk berjuang keluar dr lubang tempatnya lahir. Sendirian. Alam semestapun menyaksikan serasa ikut cemas dan penuh harap agar Maleo selamat.

Namun tak jarang maleo mati kelelahan dalam hening.

Kadang walaupun Maleo selamat, perjuangan masih belum selesai. Bulu dan baunya masih basah dan amis bisa mengundang semut untuk datang melukai. Dengan keadaan itu, ia harus terus berusaha. Menembus gelap dengan susah payah. Tanpa induk yang ia rindukan.

Tuhan Maha Adil. 

Perjuangan yg ia jalani serta-merta jalan Tuhan. Kerja keras menembus gelap dari bongkahan kerasnya tanah, menjadikan tulang dan otot-otot tubuhnya lebih kuat. Saat anak-anak burung lain butuh waktu berminggu-minggu untuk bisa terbang, burung Maleo sudah kuat terbang lebih cepat.

Maka itu.. anak burung Maleo dengan keistimewaannya membuat banyak orangnya mengingingkannnya.

"Berdasarkan data terbaru tahun 2021 yang dirilis oleh IUCN, burung Maleo statusnya dikategorikan kritis, selangkah lagi menuju kepunahan. Jika burung ini punah, maka tidak hanya kehilangan spesies endemik, tetapi kehilangan genus endemik karena Macrocephalon merupakan satu-satunya genus yang berada di famili Megapodiidae"

source : Generasi Biologi 


Mari kita sama-sama melindungi dan menjaga lingkungan Maleo.  Belajar dari Maleo. Kadang takdir yang dijalani terasa sangat berat. Bahkan rasanya kita bersusah payah untuk melewatinya. Namun dari Burung Maleo kita bisa belajar, Jika semua ini adalah takdir. Kenapa musti takut melewatinya?

Bukankah semuanya sudah diatur oleh Tuhan? Tuhan selalu tahu yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. 

Seperti takdir tangguh burung Maleo.

Tidak ada komentar